CEO ramerame.co.id terlibat dalam Program HIPMI Digital Bali “Rumah Bersama”

Denpasar
Dengan mengusung visi “Menjadi Integrator & Katalisator Pengembangan Ekosistem Ekonomi Digital di Bali,” HIPMI Bali Digital menjadi salah satu harapan baru untuk menjadikan Bali sebagai pusat ekonomi digital di Indonesia bahkan Asia Tenggara atau Bali Digital Paradise.
Badan Otonom (Banom) dari HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) Bali ini seperti akan menjadi “rumah bersama” dari para pelaku atau komponen ekosistem ekonomi digital di Pulau Dewata.
Mulai dari para pelaku startup digital, content creator dan influencer (seperti YouTubers, Vlogers, Selebgram, dll), organisasi bisnis, komunitas-komunitas kreatif, mentor, inkubator bisnis, innovation hub, coworking space, investor, lembaga perbankan, perguruan tinggi, pusat pelatihan, sekolah, hingga pemerintah, dan berbagai komponen lainnya.
Sebagai integrator, HIPMI Bali Digital ingin menempatkan diri sebagai penyambung dan merangkul semua komponen yang ada di dalam ekosistem  ekonomi digital di Bali untuk dapat bergerak secara sinergis.
HIPMI Bali Digital juga ingin berperan sebagai katalisator yang mempercepat pengembangan ekosistem ekonomi digital Pulau Dewata. Sebab ekosistem ekonomi digital ini ibaratnya kolam. Kalau kolamnya bagus, sehat,
kebutuhan makanannya ada maka ikan di dalamnya akan tumbuh besar dan sehat serta mampu berkembang biak. “Jadi kalau ekosistem ekonomi digital ini kuat maka para pelakunya juga akan bertumbuh,” Ketua HIPMI Bali Digital I Made Artana, S.Kom., M.M., di Denpasar, Selasa (25/6/2019)

Artana juga mengungkapkan ada beberapa aksi strategis yang akan dijalankan oleh HIPMI Bali Digital dalam rangka mengintegrasikan dan mengakselerasi ekosistem ekonomi digital di Bali.
Pertama, melakukan pemetaan dan membangun database komponen ekosistem ekonomi digital di Bali. “Kami akan buat data base ekosistem ekonomi digital Bali. Misalnya siapa saja mentor ekonomi digital lokal maupun nasional,” kata Artana.
Kedua, menjalin komunikasi, sinergi dan kerjasama dengan pemerintah, perguruan tinggi, pusat pelatihan, sekolah, organisasi bisnis, komunitas-komunitas, mentor, inkubator bisnis, innovation hub, coworking space, investors, lembaga perbankan, dll.
“Dalam waktu dekat kami juga akan road show ke seluruh pemerintah daerah di Bali baik Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota menemui Gubernur, hingga Bupati/Walikota terkait bagaimana bersama-sama menghadapi revolusi industri 4.0 dan menguatkan ekosistem ekonomi digital Bali,” ungkap Artana.
Sementara itu keberadaan data base dan jalinan kolaborasi ekosistem ekonomi digital Bali tentu akan sangat vital dan bermanfaat luas. Misalnya dengan adanya data base dan kolaborasi ini komponen ekosistem ekonomi digital bisa saling memanfaatkan satu sama lain. Entah bentuknya jual beli atau kerjasama lain.
“Jadi  lebih banyak sinergi, kerjasama, kolaborasi di dalam ekosistem ini. Misalnya ada perusahan kecil butuh desain grafis bisa cari ke startup yang di bidang itu,” ujar Artana mencontohkan.
“Lalu jika ada perusahaan IT besar kelebihan project kenapa tidak disubkontrakkan ke perusahaan yang lebih kecil sehingga semua anggota ekosistem ini bisa sama-sama hidup,” imbuh pria yang tengah menempuh pendidikan Doktor (S-3) Ilmu Manajemen di Pascasarjana Universitas Udayana ini.
Ketiga, HIPMI Bali Digital akan mengadakan pelatihan-pelatihan dan event-event yang bersesuaian, serta berkolaborasi dengan semua komponen untuk penyelenggaraan event yang lebih besar.
Keempat, melakukan komunikasi dan pembinaan terhadap komunitas-komunitas yang ada. Kelima, pitching, business matching, co-inkubasi, dll.
“Tidak ada syarat khusus untuk keanggotaan sepanjang punya niat mulia dan komitmen bersama-sama memajukan ekonomi digital Bali,” ungkap Artana yang juga tercatat sebagai  peraih Technopreneur Award dari Majalah M&I dan salah satu dari 40 orang berusia di bawah 40 tahun Penggerak Masa Depan Pulau Dewata versi Majalah M&I.

Ini Manfaat Gabung di HIPMI Bali Digital

Ada banyak manfaat yang didapat dengan bergabung di HIPMI Bali Digital. Pertama, terkoneksi dan bersinergi dengan ekosistem ekonomi digital di Bali, nasional dan internasional.
Kedua, menemukan partner, mentor, investor, talent, klien dan providers. Ketiga, bekerjasama dan bersinergi dengan pemerintah daerah.
“Anggota HIPMI Bali Digital juga bisa punya jaringan ke pemerintah daerah, pengusaha, investor maupun temukan partner bisnis atau co-founder untuk sama-sama buat startup,” imbuh Artana.
Keempat, anggota HIPMI Bali Digital juga bisa mengembangkan kapasitas diri dan team dengan pelatihan, sharing session, coaching serta manfaat lainnya.
“Bersama HIPMI Bali Digital mari kita bangun ekosistem ekonomi digital di Bali,” ajak Artana yang juga owner Kampus Alfa Prima ini.

Sebagai Badan Otonom, organisasi ini menginduk ke HIPMI Bali dan bertanggung jawab kepada Ketua Umum HIPMI Bali, namun organisasi ini bekerja secara mandiri. Kenggotaan HIPMI Bali Digital terdiri dari pelaku, pemerhati dan peminat bisnis digital, baik dari anggota HIPMI maupun non-anggota HIPMI.
Menurut Artana yang merupakan Juara I Penggerak Wirausaha Muda Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2017, kehadiran HIPMI Bali Digital didasari oleh begitu pesatnya gelombang ekonomi digital telah hadir dalam beberapa tahun belakangan ini dan menyebabkan banyak sekali perubahan bahkan disrupsi.
Untuk itulah keberadaan HIPMI Bali Digital ini diharapkan mampu menjadi komponen penting dalam menghadapi berbagai tantangan disrupsi dan era revolusi industri  4.0 serta pembentukan ekosistem ekonomi digital di Bali.
“Keberadaan ekosistem yang mendukung adalah syarat mutlak agar bisnis digital di sebuah daerah dapat berkembang secara sehat,” tandas Artana. (wid)

Sumber : metrobali

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *